saya belajar terkadang kita merasa apa yg kita tidak punya untuk lebih
indah dari apa yang kita punya, padahal jangan2, yg kita punya sama indahnya,
terkadang apa yg kita mau tidak sama dengan apa yg kita butuh & jangan2 apa
yg kita butuh, bisa membuat kita bahagia kita tdk perlu mencari pasangan yg
sempurna, yg harus kita lakukan adalah, mencintainya dengan seluruh ketidak
sempurnaanya
#CMIIW :v
Adelaide SkyI need to know what's on your mindThese coffee cups are getting coldMind the people passing byThey don't know I'll be leaving soonI'll fly away tomorrowTo far awayI'll admit a clichéThings won't be the same without youI'll be looking at my window seeing Adelaide skyWould you be kind enough to rememberI'll be hearing my own foot steps under Adelaide skyWould you be kind enough to remember meI'll let you know what's on my mindI wish they've made you portableThen i'll carry you around and roundI bet you'll look good on meI'll fly away tomorrowIt's been funI'll repeat the clichéThings won't be the same without youI've been meaning to call you soonBut we're in different timesYou might not be home nowWould you take a messageI'll try to stay awakeAnd fight your presence in my head
x
Habibie: Pesawat R80 Lebih Efisien dari Airbus dan Boeing
IMI- Jakarta Mantan Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie saat ini tengah mengembangkan pesawat N250 Next Generation atau yang dinamakan R80.
Melalui perusahaan yang didirikannya yaitu PT Regio Aviasi Industri (RAI) tengah mengembangkan prototype dan nantinya akan bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (Persero) dalam proses rancang bangunnya.
BJ Habibie menjelaskan pesawat dengan model baling-baling ini nantinya diklaim akan lebih cepat dan lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dibanding Airbus ataupun Boeing.
Hal itu dilandaskan dari berhasilnya Habibie merancang R80 ini dengan memiliki perbandingan antara angin yang dingin dihasilkan dari udara di body pesawat dengan angin yang dikeluarkan pada engine di belakang pesawat lebih tinggi (Bypass ratio).
"Saya menyampaikan bahwa Airbus atau Boeing itu bypass rationya 12, makin tinggi bypass ratio makin sedikit konsumsi bahan bakar dan lebih cepat, ini (R80) bypass rationya 40, kami perhitungkan pesawat terbang ini sasarannya lebih sedkit 30% (penggunaan bahan bakar)," ungkap Habibie di Gedung Bank Indonesia semalam yang ditulis, Rabu (2/4/2014).
Habibie menambahkan R80 ini dibangun tidak akan menggunakan dana APBN, melainkan PT RAI akan menjalin kerjasama dengan swasta. R dalam nama pesawat tersebut diartikan sebagai Regional, pesawat tersebut adalah buatan anak bangsa dan difungsikan untuk penerbangan jarak-jarak pendek.
Sementara untuk 80 berarti kapasitas kursi pessawat yang mampu menampung 80 penumpang. "Ini saya dengan team dalam satu tahun lagi kami mulai potong, dan memeprsiapkan untuk supaya bisa dirancang bangun, tahun 2017 kita targetkan sudah mengudara," terang Habibie.
Seperti diketahui, meski pesawat ini masih dalam tahap perancangan namun sudah mengundang banyak peminat yang menyatakan siap akan menggunakannya. Salah satu maskapai yang siap membeli peawat R80 ini adalah Sriwijaya Air yang nanti akan digunakan untuk anak usahanya yaitu NAM Air.
Perang Dunia II atau Perang Dunia Kedua, disingkat PD II, merupakan konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 hingga 2 September 1945. Namun, ada juga yang berpendapat, perang ini sebenarnya sudah lebih awal dimulai, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937, ketika Jepang menduduki Manchuria.
Perang yang melibatkan hampir sebagian besar negara yang ada di dunia ini, merupakan perang terbesar yang pernah ada. Sampai saat ini, setidaknya lebih dari 100 juta personel terlibat dan kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang tewas dalam konflik ini. Maka sudah sepatutnya hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dan yang paling dahsyat dalam sejarah perang manusia yang terjadi di muka bumi.
Umumnya, dapat dikatakan, bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 atau 15 Agustus 1945, pada saat Jepang menyerah tanpa syarat kepada tentara Amerika Serikat (Sekutu), akibat sebelumnya untuk pertama kalinya pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom, senjata nuklir “Little Boy” dijatuhkan di kota Hiroshima, dan dilanjutkan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkannya bom nuklir lainnya “Fat Man” di atas Nagasaki.
Setidaknya, akibat serangan bom atom ini, telah membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom tersebut. Dan mayoritas yang tewas pada kedua kota tersebut dan sekitarnya adalah penduduk sipil. Kedua tanggal tersebut menjadi satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi di dunia.
Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen “Japanese Instrument of Surrender” di atas kapal USS Missouri, pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua : yaitu Afrika, Asia, dan Eropa, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan : “Poros” dan “Sekutu”.
Perang terbesar sepanjang sejarah dunia ini, bisa dikatakan dalam keadaan “Perang Total”, karena pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah dalam melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer.
Latar Belakang Perang Dunia II
Latar Belakang PD II :
Benito Mussolini di Italia mempelopori gerakan fasvio de combatimento, dengan cita-cita membentuk Italia Raya.
Adolf Hitler, Jerman. Membentuk NAZI.
Tenno Meiji, Jepang. Fasis Militer.
Jalannya Perang :
1937, Italia menduduki Abessynia dan Jerman menyerang Polandia, 1 Sept 1939.
Desember 1941, Jepang membom Pearl Harbour.
UK & Perancis membantu Polandia menghadapi Jerman.
AS terlibat menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, setelah Pearl Harbour di bom oleh pasukan udara Kamikaze Jepang.
Akhir Perang :
Sekutu mendaratkan pasukan di Pantai Normandia, 6 Juni 1944.
April 1945, ibukota Jerman, yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet.
Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1955.
Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu.
17 Juli - 2 Agustus 1945 » Konfrensi Postdam
Keputusannya :
Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur
Jerman harus membayar pampasan perang
Angkatan perang Jerman dikurangi
Partai NAZI dihapus
Penjahat perang akan dihukum
8 September 1951 » Perjanjian San Francisco
Keputusannya :
Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS
Jepang membayar pampasan perang
Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya
Penjahat perang akan dihukum
Peta pihak Yang Terlibat Pada Perang Dunia II
Biru Tua = Pihak Poros Yang Sedang Menduduki Wilayah
Biru Muda = Pihak Poros Yang Sedang Diduduki Musuh Atau Bersekutu
Hijau Tua = Uni Soviet
Hijau Muda = Uni Soviet Yang Sedang Diduduki Musuh
Merah = Sekutu
Merah Muda = Wilayah Sekutu Yang Diduduki Musuh
Abu-abu = Wilayah Netral Yang Dipengaruhi Amerika
Putih = Netral
Pihak yang terlibat dalam Perang Dunia II
Tanggal : 1 September 1939 – 2 September 1945
Lokasi : Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediterania dan Afrika.
Hasil : Kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan Eropa.
Pihak Yang Terlibat :
Blok Poros (AXIS)
Bendera Jerman Nazi Jerman : Adolf Hitler
Italia : Benito Mussolini
Jepang : Hideki Tojo
Militer tewas : 8.000.000
Sipil tewas : 4.000.000
Total tewas : 12.000.000
Negara-negara Poros (AXIS) adalah negara-negara yang menentang pihak Sekutu selama Perang Dunia II.
Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros, yaitu : Nazi Jerman, Italia, dan Kekaisaran Jepang.
Pada puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai dominasi daerah yang sangat luas di Eropa, Asia, Afrika dan Oseania/Pasifik. Tetapi, Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan negara-negara Poros tidak tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan negara-negara Poros selama perang berlangsung.
Anggota Poros Minoritas :
Bulgaria, Hongaria, Yugoslavia, Finlandia, Thailand, Rumania
Negara Boneka Jepang :
Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia), Nanking (bagian wilayah di Tiongkok), Burma, Filipina, dan India
Negara boneka Italia :
Albania dan Ethiopia
Negara boneka Jerman :
Serbia
Negara lainnya yang berkoalisi :
Spanyol dan Denmark
Bekas anggota :
Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu pada 1941.
Blok Sekutu
Britania Raya : Winston Churchill
Uni Soviet : Joseph Stalin
Amerika Serikat : Franklin Roosevelt
Republik China : Chiang Kai-Shek
Militer tewas : 17.000.000
Sipil tewas : 33.000.000
Total tewas : 50.000.000
Blok Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-negara yang berperang bersama melawan Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939 sampai 1945.
Anggota Sekutu :
Setelah penyerangan Jerman ke Polandia (1939)
Polandia, Britania Raya (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni), Perancis, Australia, Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada
Setelah berakhirnya perang Poni (1940)
Norwegia, Belgia, Luksemburg, Belanda, Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni Soviet, Tannu Tuva
Setelah pengeboman Pearl Harbor (1941)
Panama, Kosta Rika, Republik Dominika, El Salvador, Haiti, Honduras,
Nikaragua, Amerika Serikat, China, Guatemala, Kuba, Cekoslowakia
Setelah pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (1942)
Meksiko, Brasil, Ethiopia, Irak, Bolivia, Iran, Italia, Kolombia, Liberia
Setelah D-Day (1944)
Romania, Bulgaria, San Marino, Albania, Hungaria, Bahawalpur, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi, Argentina, Chile
Setelah pengeboman Hiroshima (1945)
Mongolia
Perkiraan Jumlah Korban Tewas Pada Perang Dunia II
Uni Soviet = 23.200.000
Cina = 10.000.000
Jerman = 7.500.000
Polandia = 5.600.000
Indonesia = 4.000.000
Jepang = 2.600.000
India = 1.587.000
Yugoslavia = 1.027.000
Perancis Indochina = 1.000.000
Rumania = 841.000
Hungaria = 580.000
Perancis = 562.000
Italia = 459.500
U.K = 450.400
Amerika Serikat = 418.500
Cekoslowakia = 365.000
Lithuania = 353.000
Yunani = 300.000
Latvia = 227.000
Belanda = 205.900
Ethiopia = 205.000
Dll
* Indonesia masuk di urutan terbanyak ke-5 di dunia dengan korban 4 Juta tewas
Berikut ini data-data pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua :
Perang Dunia II Di Benua Asia Dan Pasifik
Hideki Toji
1937 : Perang Sino - Jepang (1937 - 1945)
Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian di Eropa. Jepang telah menginvasi China pada tahun 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria. Pada 1937, perang pun dimulai ketika Jepang mengambil alih Manchuria.
1940 : Jajahan Perancis Vichy
Pada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam), sesuai persetujuan dengan Pemerintahan Vichy, meski secara lokal terdapat kekuatan Perancis Bebas (Free French), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman dan Italia. Aksi ini menguatkan konflik Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan memboikot minyak.
1941 : Serangan udara terhadap USS West Virginia dan USS Tennessee di Pearl Harbor
Pada 7 Desember 1941, pasukan pesawat tempur Jepang yang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo, melaksanakan serangan udara dadakan ke Pearl Harbor, yang merupakan pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Karena ketidaksiapan AS terhadap serangan kejutan itu, maka pasukan udara Kamikaze Jepang hanya menghadapi perlawanan kecil dan berhasil menghancurkan pelabuhan tersebut. Atas serangan membabi buta itu, AS dengan segera mengumumkan perang terhadap Jepang.
Bersamaan dengan serangan ke Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma, dengan maksud selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia Belanda.
Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai, yang dianggap oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan dalam sejarah yang paling memalukan bagi Britania.
1942 : Invasi Hindia-Belanda
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan yang merupakan daerah-daerah sumber minyak.
Jepang dalam hal ini memang sengaja mengambil taktik tersebut, sebagai taktik gurita yang bertujuan mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA (America), British (Inggris), Dutch (Belanda), (Australia) yang berkedudukan di Bandung.
Walhasil, serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran pada armada laut ABDA, khususnya Australia dan Belanda. Jepang mengadakan serangan laut secara besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942, dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur dalam insiden itu.
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya, sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian, membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer.
Pada awalnya, Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung. Namun, tidak mengadakan kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Akan tetapi, setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung, akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
1942 : Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal
Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby berhasil saat itu, maka Angkatan Laut Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan kapal induk.
Sebulan kemudian, invasi Atol Midway dapat dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang, yaitu Atol Midway.
Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk, yang mana industri Jepang sendiri tidak dapat menggantikannya. Sementara itu, Angkatan Laut AS kehilangan satu kapal induknya. Kemenangan besar buat AS ini, menyebabkan Angkatan Laut Jepang terpaksa dalam posisi bertahan.
Pendaratan AS di Pasifik, Agustus 1942 - Agustus 1945
Namun, dalam bulan Juli penyerangan darat terhadap Port Moresby dijalankan melalui Track Kokoda yang kasar. Di sini pasukan Jepang bertemu dengan pasukan cadangan Australia. Banyak dari mereka masih muda dan tak terlatih, menjalankan aksi perang dengan keras kepala menjaga garis belakang sampai tibanya pasukan reguler Australia dari aksi di Afrika Utara, Yunani dan Timur Tengah.
Para pemimpin Sekutu telah setuju, mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama masuknya Amerika ke dalam perang. Namun, pasukan AS dan Australia mulai menyerang wilayah yang telah jatuh.
Pada 7 Agustus 1942, Pulau Guadalcanal diserang oleh Amerika Serikat, dan pada awal September, selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne. Namun sayang, pasukan darat Jepang disini menderita kekalahan meyakinkan untuk pertama kalinya. Dan pada februari 1943 pertahanan Jepang pun runtuh di Guadalcanal .
1943 – 1945 : Serangan Sekutu di Asia dan Pasifik
Pasukan Australia dan AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut kembali bagian yang di duduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon, New Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan paling sengit selama perang.
Seluruh Kepulauan Solomon direbut kembali pada tahun 1943, New Britain dan New Ireland pada tahun 1944. Pada saat Filipina sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944, Pertempuran Teluk Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang sejarah.
Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya adalah kampanye Borneo pertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan menyelamatkan tawanan perang Sekutu.
Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang, yang menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku industri sendiri sebenarnya merupakan salah satu alasan Jepang dalam memulai perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif, setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih dekat ke kepulauan Jepang.
Tentara Nasionalis China (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara Komunis China dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang pendudukan Jepang terhadap China, tetapi tidak pernah benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun lebih tidak kelihatan.
1945 : Iwo Jima, Okinawa, bom atom, penyerahan Jepang
Awan jamur di atas Hiroshima setelah dijatuhkannya Little Boy
Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS, menyebabkan Kepulauan Jepang berada dalam jangkauan serangan laut dan udara Sekutu. Atas perintah Presiden Amerika Serikat, Harry S. Truman, setelah enam bulan pengeboman terjadi di 67 kota di Jepang.
Diantara kota-kota lain, Tokyo di bom bakar oleh Sekutu, dimana dalam penyerangan awal sendiri, setidaknya ada 90.000 orang yang tewas akibat kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi ini disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi dan konstruksi kayu serta kertas pada rumah penduduk yang banyak terdapat di masa itu.
Cendawan asap Fat Man yang diakibatkan oleh ledakan nuklir di atas Nagasaki setinggi 18 km
Tanggal 6 Agustus 1945, AS mengirim 2 buah pesawat jenis B-29 superfoster yang membawa bom atom dengan massa 55 ton dari markas AS di Filipina. Bomber B-29 dengan nama “Enola Gay” yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom “Little Boy” di Hiroshima, dengan daya ledak 50 km², menciptakan awan jamur yang secara efektif menghancurkan kota tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhadap Jepang, seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai Agustus).
Diikuti pada tanggal 9 Agustus 1945, Jepang dikejutkan dengan dijatuhkannya kembali bom nuklir berjulukan “Fat Man” dengan massa 105 ton berdaya ledak hingga 100 km² oleh bomber B-29 bernama “Bock’s Car” yang dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney, yang menimbulkan cendawan asap di atas kota Nagasaki.
Surat penyerahan diri Jepang kepada Sekutu
Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam perang, merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang, walaupun sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi perang sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom pertama dilepaskan.
Akhirnya, Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, dan menandatangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 diatas kapal USS Missouri di teluk Tokyo, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II.
Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi “Three Non-Nuclear Principles”, melarang negara itu untuk memiliki senjata nuklir.
Peta ASIA 1941
Perang Dunia II Di Benua Afrika Dan Timur Tengah
Benito Mussolini
“Kami akan menaklukkan. Orang-orang dari Italia, untuk senjata! Tunjukkan kegigihan, keberanian Anda, Anda layak.” Diktator fasis Italia, Benito Mussolini, ketika Italia menyatakan perang terhadap Britania dan Perancis pada Juni 1940 yang secara langsung membawa konflik ke Afrika.
1940 : Mesir dan Somaliland
Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan untuk merebut Mesir, terutama Terusan Suez yang sangat vital.
Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan balik dengan sandi Operasi Kompas (Operation Compass) yang terhenti pada 1941, ketika sebagian besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan ke Yunani untuk mempertahankannya dari serangan Jerman.
Akan tetapi, pasukan Jerman yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika yang berada di bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan serangannya terhadap Mesir.
1941 : Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk
Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan di dukung oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin al-Husseini.
Oleh karena merasa garis belakangnya terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan dari India dan menduduki Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran.
Namun kemudian, Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran serta menggulingkan shah Iran yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi diatas, kemudian melarikan diri ke Eropa melalui Turki, dimana mereka kemudian bekerja sama dengan Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan Yahudi.
Korps Afrika dibawah Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur, guna merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan, hingga serangan Axis berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth Army) mundur ke garis di El Alamein.
1942 : Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua
Crusader tank Britania melewati Panzer IV Jerman yang terbakar di tengah gurun
Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942. Pasukan Jerman sudah maju ke titik pertahanan terakhir, sebelum Alexandria dan Terusan Suez. Namun, mereka telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris dan Persemakmuran menghentikan arah mereka.
Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November 1942, sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika Tentara Jerman, yang dikenal sebagai “Rubah Gurun”, absen pada pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap penyembuhan dari sakit kuning di Eropa.
Montgomery yang mengetahui Rommel absen, maka Pasukan Persemakmuran melancarkan serangan. Meskipun mereka kehilangan lebih banyak tank daripada Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery berhasil memenangkan pertempuran ini.
Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka selama pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak ada pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni Soviet daripada menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk Rommel.
Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat, bahwa berhasilnya Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir, lebih mengesankan daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk Tobruk, karena dia telah berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh melawan keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang diperkuat oleh pasukan AS.
1942 : Pertempuran Madagaskar
Tentara Britania mendarat di Tamatave pada Mei 1942
Pertempuran Madagaskar adalah kampanye sekutu untuk merebut Madagaskar yang dikuasai Perancis Vichy selama Perang Dunia II. Pertempuran ini dimulai pada 5 Mei hingga 6 November 1942 dengan hasil kemenangan diperoleh sekutu.
1942 : Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara Perancis
Pasukan Sekutu mendarat dalam serangan bernama sandi Operasi Obor
Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor (Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan di Bône, gerbang menuju Tunisia.
Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat melakukan perlawanan terbatas, sebelum akhirnya bersedia bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan mereka.
1943 : Kalahnya Korps Afrika
Korps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai, akibat dari hilangnya pengapalan suplai oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan ini dan tak adanya dukungan udara, memusnahkan kesempatan untuk melancarkan serangan besar bagi Jerman di Afrika.
Pasukan Jerman dan Italia terjepit diantara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair dan Libya. Pasukan Jerman yang sedang mundur, terus melakukan perlawanan sengit, dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran Kasserine Pass, sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju garis suplai Jerman.
Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat, pasukan Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan sekitar 250.000 tentara Axis.
Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943. Italia menyerah pada 8 September 1943, tetapi pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat direbut pada 5 Juni 1944.
Operasi Militer Perang Dunia II Di Benua Afrika
Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) (1941) — Serangan Angkatan Laut Inggris terhadap Italia yang menguasai Daratan Somalia-Inggris
Operasi Camilla (1941) — Operasi disinformasi Inggris untuk menutupi tindakan terhadap Eritrea
Operasi Canned (1940) — Pemboman di Banda Alula, daratan Somalia-Italia, oleh Angkatan Laut Inggris
Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) Akhir keberadaan Italia (1941) — Pendaratan pasukan Inggris di Assab, Pelabuhan terakhir Italia di Laut Merah
Pertempuran Madagaskar “Ironclad” (1942) — Pertempuran Madagaskar
Operasi Ancaman (1940) — Pertempuran laut, Pasukan Perancis dan Serangan Inggris di Dakar, Perancis-Afrika Barat (Senegal)
Operasi Pendukung (1941) — Patroli laut lepas anti-kapal selam Sekutu di Laut Madagaskar
Perang Dunia II Di Benua Eropa Rusia (Uni Soviet)
Adolf Hitler
1939 : Invasi Polandia, Invasi Finlandia
Kapal perang Schleswig-Holstein menyerang kota pelabuhan Gdynia - 13.09.1939
Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada 1 September 1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak cepat yang dikenal dengan taktik “Blitzkrieg”, dengan memanfaatkan musim panas yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah Polandia kering, hal ini memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman serta mengerahkan ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka.
Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an, saat itu tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan lapis baja, kekurangsiapan pasukan garis belakang dan koordinasinya, serta lemahnya Angkatan Udara Polandia, menyebabkan Polandia sukar memberi perlawanan.
Meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur, namun jumlah itu tidak berarti apa-apa dalam melawan Angkatan Udara Jerman “Luftwaffe” yang tangguh. Perancis dan kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September, sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan Maret 1939.
Setelah mengalami kehancuran disana-sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur, yang akhirnya bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov.
Akhirnya, Polandia menyerah kepada Nazi Jerman, setelah kota Warsawa dihancurkan. Sementara itu, sisa-sisa para pemimpin Polandia melarikan diri, diantaranya ada yang ke Rumania. Dan yang lain, ditahan baik oleh Uni Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6 Oktober.
Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori oleh Inggris dan Perancis yang saat itu berada dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis, membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman. Namun, hal itu juga yang menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill.
Ketika Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya membebaskan tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan Jerman. Invasi ke Polandia ini juga mengawali praktek-praktek kejam Pasukan SS dibawah Heinrich Himmler terhadap orang orang Yahudi.
Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30 November 1939. Pada awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet, meskipun pasukan Soviet memiliki jumlah yang cukup besar, serta dukungan dari armada udara dan lapis baja, karena Soviet banyak kehilangan jendral-jendral yang cakap, akibat pembersihan yang dilakukan oleh Stalin pada saat memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin.
Finlandia memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav von Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan senjata mengalir dari negara Barat, terutama dari tetangganya Swedia yang memilih netral dalam peperangan itu.
Pasukan Finlandia memanfaatkan musim dingin yang beku, namun dapat bergerak lincah, meskipun sebenarnya kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000 pasukan). Akhirnya, Soviet mengerahkan serangan secara besar-besaran dengan 3.000.000 tentara untuk menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah Finlandia, sehingga memaksa Carl Gustav untuk mengadakan perjanjian perdamaian.
Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia untuk melakukan serangan ke kota St. Petersburg.
1940 : Invasi Eropa Barat, Republik-Republik Baltik, Yunani, Balkan
Salah satu foto bewarna Perang Dunia II yang selamat dari 40 juta foto hitam putih lainnya. Tampak di tengah-tengah Adolf Hitler
Dengan tiba-tiba, Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun menyerah.
Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei 1940, mengakhiri apa yang disebut dengan “Perang Pura-Pura” (Phony War) dan memulai Pertempuran Perancis.
Pada tahap awal invasi, tentara Jerman menyerang Belgia, Belanda, dan Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya dengan menyerang Perancis.
Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expeditionary Force) yang terperangkap di utara, kemudian dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati Garis Maginot sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.
Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau “Battle of Britain”, perang udara antara AU Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940, memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris.
Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa Laut atau Seelowe untuk menginvasi daratan Inggris. Hal itu dikarenakan perubahan strategi Luftwaffe dari menyerang landasan udara dan industri perang, berubah menjadi serangan besar-besaran pesawat pembom ke London.
Sebelumnya terjadi pemboman kota Berlin yang didasarkan atas pembalasan ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang menyerang London. Alhasil, pilot pesawat tempur Spitfire dan Huricane dapat berisirahat.
Perang juga berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik, kapal-kapal selam Jerman (U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika Serikat.
Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros).
Benito Mussolini dan Adolf Hitler
Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini berperang melawan Yunani.
Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman.
Namun, Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang di dominasi oleh Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Pertempuran dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.
1941 : Invasi Uni Soviet
Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan oleh Jerman
Pertempuran Stalingrad
1944 : Serangan Balik
Pasukan Amerika Serikat melakukan invasi di Pantai Omaha
Invasi Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh pasukan Amerika Serikat dan Inggris, 1944
1945 : Runtuhnya Kerajaan Nazi Jerman
Berkibarnya bendera Uni Soviet diatas gedung pemerintahan Nazi, Reinchstag, merupakan tanda berakhirnya Perang Dunia II di Eropa
Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri bersama dengan istrinya Eva Braun di dalam bunkernya.
Tepat sehari sebelumnya, Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan memerintah pengawalnya setelah mati untuk membakar mayatnya, setelah menyalami setiap anggotanya yang masih setia.
Pada tanggal 2 Mei, Karl Dönitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada tanggal itu juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang menyerah pada tanggal yang sama.
Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah tanggal 7 mei di Rheims, Perancis.
Tanggal 8 Mei, penduduk di negara-negara sekutu merayakan hari kemenangan mereka, akan tetapi Uni Soviet merayakan hari kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.

Biografi Jenderal Besar Sudirman
Jenderal Besar TNI Anumerta Soedirman adalah salah satu Pahlawan Nasional dan tokoh paling populer dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada usia 31 tahun Soedirman telah menjadi jendral dan panglima TNI yang pertama, beliau juga merupakan tokoh agama, pendidik, tokoh Muhammadiyah sekaligus pelopor perang gerilya di Indonesia.
Latar Belakang Keluarga
Soedirman dilahirkan pada tanggal 24 Januari 1916 di Desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Karsid Kartawiradji, seorang mandor tebu pada pabrik gula di Purwokerto. Ibunya bernama Siyem, berasal dari Rawalo, Purwokerto. Siyem adalah keturunan Wedana Rembang. Soedirman sejak umur 8 bulan diangkat sebagai anak oleh R. Tjokrosoenaryo, seorang asisten Wedana Rembang yang masih merupakan saudara dari Siyem.
Pendidikan
Soedirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta tapi tidak sampai tamat. Soedirman saat itu juga giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap.
Karier militer
Pengetahuan militernya diperoleh dari pasukan Jepang melalui pendidikan. Ketika zaman pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor di bawah pelatihan tentara Jepang. Setelah menyelesaikan pendidikan di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Kemudian ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TKR).
Soedirman dikenal oleh orang-orang di sekitarnya dengan pribadinya yang teguh pada prinsip dan keyakinan, dimana ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri. Pribadinya tersebut ditulis dalam sebuah buku oleh Tjokropranolo, pengawal pribadinya semasa gerilya, sebagai seorang yang selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara.
Pada masa pendudukan Jepang ini, Soedirman pernah menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Karesidenan Banyumas. Dalam saat ini ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan.
Pasca kemerdekaan Indonesia
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pasukan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Pasukan Sekutu dan Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Soedirman mendapat prestasi pertamanya sebagai tentara setelah keberhasilannya merebut senjata pasukan Jepang dalam pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah. Soedirman mengorganisir batalyon PETA-nya menjadi sebuah resimen yang bermarkas di Banyumas, untuk menjadi pasukan perang Republik Indonesia yang selanjutnya berperan besar dalam perang Revolusi Nasional Indonesia.
esudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 12 November 1945, Soedirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang RI. Selanjutnya dia mulai menderita penyakit tuberkulosis, walaupun begitu selanjutnya dia tetap terjun langsung dalam beberapa kampanye perang gerilya melawan pasukan NICA Belanda.
Peran dalam revolusi nasional Indonesia
Menangnya Pasukan Sekutu atas Jepang dalam Perang Dunia II membawa pasukan Belanda untuk datang kembali ke kepulauan Hindia Belanda (Republik Indonesia sekarang), bekas jajahan mereka yang telah menyatakan untuk merdeka. Setelah menyerahnya pasukan Jepang, Pasukan Sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang. Ternyata pasukan sekutu datang bersama dengan tentara NICA dari Belanda yang hendak mengambil kembali Indonesia sebagai koloninya. Mengetahui hal tersebut, TKR pun terlibat dalam banyak pertempuran dengan tentara sekutu.
Perang besar pertama yang dipimpin Soedirman adalah perang Palagan Ambarawa melawan pasukan Inggris dan NICA Belanda yang berlangsung dari bulan November sampai Desember 1945. Pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Soedirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember 1945, Soedirman melancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris di Ambarawa. Pertempuran terkenal yang berlangsung selama lima hari tersebut diakhiri dengan mundurnya pasukan Inggris ke Semarang. Perang tersebut berakhir tanggal 16 Desember 1945.
Setelah kemenangan Soedirman dalam Palagan Ambarawa, pada tanggal 18 Desember 1945 dia dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Soekarno. Soedirman memperoleh pangkat Jenderal tersebut tidak melalui sistem Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, tapi karena prestasinya.
Peran dalam Agresi Militer II Belanda
Saat terjadinya Agresi Militer II Belanda, Ibukota Republik Indonesia dipindahkan di Yogyakarta, karena Jakarta sudah diduduki oleh tentara Belanda. Soedirman memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda II tanggal 19 Desember 1948 tersebut. Dalam perlawanan tersebut, Soedirman sudah dalam keadaan sangat lemah karena penyakit tuberkulosis yang dideritanya sejak lama. Walaupun begitu dia ikut terjun ke medan perang bersama pasukannya dalam keadaan ditandu, memimpin para tentaranya untuk tetap melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda secara gerilya.
Penyakit yang diderita Soedirman saat berada di Yogyakarta semakin parah. Paru-parunya yang berfungsi hanya tinggal satu karena penyakitnya. Yogyakarta pun kemudian dikuasai Belanda, walaupun sempat dikuasai oleh tentara Indonesia setelah Serangan Umum 1 Maret 1949. Saat itu, Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta dan beberapa anggota kabinet juga ditangkap oleh tentara Belanda. Karena situasi genting tersebut, Soedirman dengan ditandu berangkat bersama pasukannya dan kembali melakukan perang gerilya. Ia berpindah-pindah selama tujuh bulan dari hutan satu ke hutan lain, dan dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah dan dalam kondisi hampir tanpa pengobatan dan perawatan medis.
Walaupun masih ingin memimpin perlawanan tersebut, akhirnya Soedirman pulang dari kampanye gerilya tersebut karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkannya untuk memimpin Angkatan Perang secara langsung. Setelah itu Soedirman hanya menjadi tokoh perencana di balik layar dalam kampanye gerilya melawan Belanda.
Setelah Belanda menyerahkan kepulauan nusantara sebagai Republik Indonesia Serikat dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den Haag, Jenderal Soedirman kembali ke Jakarta bersama Presiden Soekarno, dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Kematian
Pada tanggal 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah karena sakit tuberkulosis parah yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.
Pada tahun 1997 dia mendapat gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh tiga jenderal di RI sampai sekarang, Haji Muhammad Soeharto, Abdul Haris Nasution dan dirinya sendiri.
Latar Belakang KeluargaSoedirman dilahirkan pada tanggal 24 Januari 1916 di Desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Karsid Kartawiradji, seorang mandor tebu pada pabrik gula di Purwokerto. Ibunya bernama Siyem, berasal dari Rawalo, Purwokerto. Siyem adalah keturunan Wedana Rembang. Soedirman sejak umur 8 bulan diangkat sebagai anak oleh R. Tjokrosoenaryo, seorang asisten Wedana Rembang yang masih merupakan saudara dari Siyem.
PendidikanSoedirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta tapi tidak sampai tamat. Soedirman saat itu juga giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap.
Karier militerPengetahuan militernya diperoleh dari pasukan Jepang melalui pendidikan. Ketika zaman pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor di bawah pelatihan tentara Jepang. Setelah menyelesaikan pendidikan di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Kemudian ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TKR).
Soedirman dikenal oleh orang-orang di sekitarnya dengan pribadinya yang teguh pada prinsip dan keyakinan, dimana ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri. Pribadinya tersebut ditulis dalam sebuah buku oleh Tjokropranolo, pengawal pribadinya semasa gerilya, sebagai seorang yang selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara.
Pada masa pendudukan Jepang ini, Soedirman pernah menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Karesidenan Banyumas. Dalam saat ini ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan.
Pasca kemerdekaan IndonesiaSetelah berakhirnya Perang Dunia II, pasukan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Pasukan Sekutu dan Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Soedirman mendapat prestasi pertamanya sebagai tentara setelah keberhasilannya merebut senjata pasukan Jepang dalam pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah. Soedirman mengorganisir batalyon PETA-nya menjadi sebuah resimen yang bermarkas di Banyumas, untuk menjadi pasukan perang Republik Indonesia yang selanjutnya berperan besar dalam perang Revolusi Nasional Indonesia.
esudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 12 November 1945, Soedirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang RI. Selanjutnya dia mulai menderita penyakit tuberkulosis, walaupun begitu selanjutnya dia tetap terjun langsung dalam beberapa kampanye perang gerilya melawan pasukan NICA Belanda.
Peran dalam revolusi nasional IndonesiaMenangnya Pasukan Sekutu atas Jepang dalam Perang Dunia II membawa pasukan Belanda untuk datang kembali ke kepulauan Hindia Belanda (Republik Indonesia sekarang), bekas jajahan mereka yang telah menyatakan untuk merdeka. Setelah menyerahnya pasukan Jepang, Pasukan Sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang. Ternyata pasukan sekutu datang bersama dengan tentara NICA dari Belanda yang hendak mengambil kembali Indonesia sebagai koloninya. Mengetahui hal tersebut, TKR pun terlibat dalam banyak pertempuran dengan tentara sekutu.
Perang besar pertama yang dipimpin Soedirman adalah perang Palagan Ambarawa melawan pasukan Inggris dan NICA Belanda yang berlangsung dari bulan November sampai Desember 1945. Pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Soedirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember 1945, Soedirman melancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris di Ambarawa. Pertempuran terkenal yang berlangsung selama lima hari tersebut diakhiri dengan mundurnya pasukan Inggris ke Semarang. Perang tersebut berakhir tanggal 16 Desember 1945.
Setelah kemenangan Soedirman dalam Palagan Ambarawa, pada tanggal 18 Desember 1945 dia dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Soekarno. Soedirman memperoleh pangkat Jenderal tersebut tidak melalui sistem Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, tapi karena prestasinya.
Peran dalam Agresi Militer II BelandaSaat terjadinya Agresi Militer II Belanda, Ibukota Republik Indonesia dipindahkan di Yogyakarta, karena Jakarta sudah diduduki oleh tentara Belanda. Soedirman memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda II tanggal 19 Desember 1948 tersebut. Dalam perlawanan tersebut, Soedirman sudah dalam keadaan sangat lemah karena penyakit tuberkulosis yang dideritanya sejak lama. Walaupun begitu dia ikut terjun ke medan perang bersama pasukannya dalam keadaan ditandu, memimpin para tentaranya untuk tetap melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda secara gerilya.
Penyakit yang diderita Soedirman saat berada di Yogyakarta semakin parah. Paru-parunya yang berfungsi hanya tinggal satu karena penyakitnya. Yogyakarta pun kemudian dikuasai Belanda, walaupun sempat dikuasai oleh tentara Indonesia setelah Serangan Umum 1 Maret 1949. Saat itu, Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta dan beberapa anggota kabinet juga ditangkap oleh tentara Belanda. Karena situasi genting tersebut, Soedirman dengan ditandu berangkat bersama pasukannya dan kembali melakukan perang gerilya. Ia berpindah-pindah selama tujuh bulan dari hutan satu ke hutan lain, dan dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah dan dalam kondisi hampir tanpa pengobatan dan perawatan medis.
Walaupun masih ingin memimpin perlawanan tersebut, akhirnya Soedirman pulang dari kampanye gerilya tersebut karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkannya untuk memimpin Angkatan Perang secara langsung. Setelah itu Soedirman hanya menjadi tokoh perencana di balik layar dalam kampanye gerilya melawan Belanda.
Setelah Belanda menyerahkan kepulauan nusantara sebagai Republik Indonesia Serikat dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den Haag, Jenderal Soedirman kembali ke Jakarta bersama Presiden Soekarno, dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
KematianPada tanggal 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah karena sakit tuberkulosis parah yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.
Pada tahun 1997 dia mendapat gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh tiga jenderal di RI sampai sekarang, Haji Muhammad Soeharto, Abdul Haris Nasution dan dirinya sendiri.